Header Ads

Ada Apa Dengan Waktu (AADW) - (3)

Baca artikel sebelumnya: 

Abdusshalih Amir bin Abdul Qays Rahimahullah melewati sekelompok penganggur dan orang-orang malas yang duduk-duduk sambil mengobrol. Mereka berkata kepadanya, “Kesinilah, duduklah bersama kami!” Dia berkata kepada mereka, “Peganglah matahari agar tidak berjalan sehingga saya bisa bercakap-cakap dengan kalian."(10)

Wahai saudaraku, jadikanlah kata-kata itu sebagai alasan bagi kita di depan orang-orang yang menyia-nyiakan waktu mereka.

Dari Abu Khalid AI-Barrad berkata, “Semoga Malikah bintu Al-Munkadir diberi rahmat oleh Allah, dia telah banyak melakukan ibadah dan shalat.” Malikah adalah seorang wanita shalih dan bersungguh-sungguh dalam ketaatan. Dia berkata kepada kita, “Biarkan saya karena saya akan mengejar Malaikat maut, sebelum dia mencabut nyawaku dan menutup lembaran amalku.”(11)

Wahai saudaraku, alangkah beruntungnya orang yang bersegera memanfaatkan usianya yang pendek sehingga dengannya dia menyuburkan kampung tempat kembali dan bersiap-siap menghadapi hari perhitungan yang dekat. Kita harus mengetahui kekurangan dan mendahulukan bekal untuk hari perhitungan yang sulit.

Semangat para salaf dalam memanfaatkan waktu mencapai tingkat yang paling efisien. Bahkan, mereka berat menggunakan waktu untuk makan dan berusaha, mereka menguranginya sebisa mungkin. Dengarkan|ah perkataan Al-Khalil bin Ahmad AI-Farahidi Rahimahullah, “Waktu yang paling berat bagi saya adalah waktu makan."(12)

Daud Ath-Tha'i Rahimahullah minum roti yang dicampur dengan air, dia tidak mau makan roti kering tanpa air. 
Oleh karena itu, pembantu perempuannya bertanya kepadanya, “Wahai tuanku, apakah kamu tidak bernafsu makan roti kering?" Beliau menjawab, “… Selisih waktu yang dibutuhkan untuk makan roti kering dan minum air yang dicampur dengan roti bisa digunakan untuk membaca sekitar lima puluh ayat."(13)

Renungkanlah, semoga Allah tetap menjaga semangat. mu yang tinggi dalam memanfaatkan usia ini. Daud ingin memanfaatkan waktu yang sedikit ini dengan seefisien mungkin. Apa yang akan dikatakan oleh Daud, seandainya dia melihat zaman kita sekarang ini. Di zaman sekarang ini, sebagian besar manusia menghabiskan waktu mereka yang panjang untuk menyantap makanan, kesenangan, dan kesia-siaan yang tidak ada faidahnya?!!” 

Abdurrahman bin Al-Mahdi berkata, 'Jika dikatakan kepada Hammad bin Salmah Rahimahullah, 'Kamu besok mati!” Maka dia tidak bisa lagi menambah waktu beramalnya sama sekali.”(14)“ Wow, betapa jauhnya jarak antara kita dengan mereka? 

Ibnu Asakir berkata, “Diceritakan kepadaku tentang Sulaim bin Ayub Ar-Razi Rahimahullah bahwasanya dia membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain, dan dia tidak pernah membiarkan waktunya berjalan tanpa faidah, baik untuk menulis buku maupun membaca. Syaikh Abul Faraj Al-Isfirani bercerita kepada kami bahwa pada suatu hari Sulaim turun ke rumahnya (dari atas ke bawah), kemudian dia kembali seraya berkata, 'Saya telah membaca beberapa hadits di tengah jalan”. Muammal bin Hasan juga bercerita kepadaku bahwasanya dia melihat pena Sulaim menumpul sehingga tidak baik lagi untuk menulis. Kemudian, sambil memotong dan menajamkan penanya, beliau menggerak-gerakkan kedua bibirnya. Saya tahu bahwa dia sedang berzikir kepada Allah 

di tengah-tengah waktu menajamkan mata pena sehingga waktunya tidak berjalan sia-sia.”(15) 
(InsyaAllah bersambung........)

Baca artikel selanjutnya: 
-----------------
Foot Note:
(10)" Ash-Shaid AI-Khathir karya Ibnu Al-Jauzi. " Shafwatu (11).Ash-Shafwah, lbnu Ai-Jauzi, ||, 201. 
(12)" Al-Hatstsu 'Ala Thalabi Al-Ilm, Hilal AI-Askari. 
(13).” Shaffatu Ash-Shafwah, Ill. 92. (14).“ Lihat Sadzaraat Adzozahab, lbnu Imad Al-Hambali, Juz 1
(15).Tabyin Kidzbi AI-Muiiara karya lbnu Asakir. 
-----------------
Dikutip kembali dari buku :
١٢٥ طريقة لحفظ الوقت
125 Cara Memanfaatkan Waktu. Penulis: Abu Al-Qa'qa bin Sholih bin Ibrahim Ishaq Ash-Shai'iri)
Diberdayakan oleh Blogger.
" Selamat Datang di Website Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau Indonesia "